Sunday, August 4, 2013

"AQUARIUM" Definisi & Sejarah

Akuarium adalah vivarium yang terdiri dari setidaknya satu sisi transparan di manatanaman air tinggal atau binatang disimpan.Menggunakan akuarium untuk menjaga ikan, invertebrata, amfibi, mamalia laut, penyu, dan tanaman air. Istilah ini menggabungkan aqua akar bahasa Latin, yang berarti air, dengan akhiran-Arium, yang berarti “tempat untuk berhubungan dengan”.
Sebuah aquarist memiliki ikan atau memelihara akuarium, biasanya terbuat dari kaca atau kekuatan tinggi-plastik akrilik. Akuarium berbentuk kubus juga dikenal sebagai tangki ikan atau hanya tank, sementara berbentuk mangkuk akuarium juga dikenal sebagai mangkuk ikan. Ukuran dapat berkisar dari mangkuk kaca kecil untuk akuarium publik yang besar. Peralatan khusus menjaga kualitas air yang sesuai dan karakteristik lainnya yang cocok untuk warga akuarium.

SEJARAH AQUARIUM
Jaman dahulu Dalam Kekaisaran Romawi, ikan pertama yang dibawa dalam ruangan adalah barbel laut, yang disimpan di bawah tempat tidur tamu dalam tangki kecil yang terbuat dari marmer. Pengenalan panel kaca sekitar tahun 50 SM memungkinkan Roma untuk mengganti salah satu dinding tangki marmer, meningkatkan pandangan mereka tentang ikan. Pada 1369, Kaisar Cina, Hóngwǔ, mendirikan sebuah perusahaan yang memproduksi porselen bak porselen besar untuk menjaga ikan mas,. Dari waktu ke waktu, orang menghasilkan bak yang mendekati bentuk mangkuk ikan yang modern Leonhard Baldner, yang menulis Vogel-, Fisch- und Tierbuch (Burung, Ikan, dan Buku Hewan) pada tahun 1666, dikelola loaches cuaca dan kadal air.
Pada 1836, tak lama setelah penemuannya kasus Wardian, Dr Nathaniel Bagshaw Ward mengusulkan untuk menggunakan tank-tanknya untuk hewan tropis. Pada tahun 1841 ia melakukannya, meskipun hanya dengan tanaman air dan ikan mainan. Namun, ia segera ditempatkan hewan yang nyata. Pada tahun 1838, Félix Dujardin mencatat memiliki akuarium air asin, meskipun ia tidak menggunakan istilah itu.Pada tahun 1846, Anne Thynne dipertahankan karang batu dan rumput laut selama hampir tiga tahun, dan dikreditkan sebagai pencipta pertama akuarium laut yang seimbang London .Pada saat yang sama, Robert Warington bereksperimen dengan kontainer 13 galon, yang berisi ikan mas, eelgrass, dan siput, menciptakan salah satu akuarium stabil pertama.. Dia mempublikasikan hasil penemuannya pada tahun 1850 dalam jurnal Chemical Society.

Akuarium dari tahun 1850-an yang mengandung Vallisneria spiralis dan ikan air dingin.
Memelihara ikan di akuarium menjadi hobi populer dan menyebar dengan cepat. Di Inggris, itu menjadi populer setelah akuarium hiasan dalam bingkai besi yang ditampilkan pada Pameran Besar tahun 1851. Pada tahun 1853, pertama akuarium besar publik dibuka di Kebun Binatang London dan kemudian dikenal sebagai rumah ikan. Philip Henry Gosse adalah orang pertama yang benar-benar menggunakan kata “akuarium”, memilih untuk istilah ini (bukan ” air vivarium “atau” aqua-vivarium “) pada tahun 1854 dalam bukunya The Aquarium: Sebuah Tersingkapnya Keajaiban Deep Sea. Dalam buku ini, Gosse terutama dibahas air asin akuarium.Pada tahun 1850-an, akuarium menjadi sebuah trend di Inggris.Desain Tank dan teknik untuk menjaga kualitas air yang dikembangkan oleh Warington, kemudian bekerja sama dengan Gosse sampai kritis meninjau komposisi tangki air. Edward Edwards mengembangkan ini akuarium kaca-fronted tahun 1858 nya paten untuk “gelap-air-ruang tangki lereng-back”, dengan air perlahan-lahan beredar ke reservoir bawah.
“Apa Aquarium Harus” – sebuah humor 1876 ukiran Inggris, ternyata menunjukkan Thomas Huxley bermimpi tentang makhluk laut
Jerman segera disaingi Inggris dalam kepentingan mereka. Pada tahun 1854, seorang penulis anonim memiliki dua artikel yang diterbitkan tentang akuarium air asin dari Britania Raya: Die Gartenlaube (The Garden House) berjudul Der Samudera auf dem Tische (The Ocean di Table). Namun, pada tahun 1856, Der Lihat im Glase (The Lake di kaca) diterbitkan, membahas akuarium air tawar, yang jauh lebih mudah untuk mempertahankan di daerah terkurung daratan.Selama tahun 1870-an, beberapa masyarakat aquarist pertama muncul di Jerman .Amerika Serikat segera diikuti.. Diterbitkan pada tahun 1858, Henry D. Butler The Aquarium Keluarga adalah salah satu buku pertama yang ditulis di Amerika Serikat hanya tentang akuarium.Menurut edisi Juli Amerika Utara Review dari tahun yang sama, William Stimson mungkin telah dimiliki beberapa akuarium fungsional pertama, dan memiliki sebanyak tujuh atau delapan. Yang pertama masyarakat aquarist di Amerika Serikat didirikan di New York City pada tahun 1893, diikuti oleh orang lain The New York Aquarium Journal., pertama diterbitkan pada Oktober 1876, dianggap sebagai majalah akuarium pertama di dunia.

Dalam era Victoria di Inggris, desain umum untuk akuarium rumah adalah kaca depan dengan sisi lainnya yang terbuat dari kayu (dibuat kedap air dengan lapisan pitch). Bagian bawah akan terbuat dari batu tulis dan dipanaskan dari bawah.Sistem canggih segera mulai diperkenalkan, bersama dengan tank kaca dalam bingkai logam. Selama paruh kedua abad ke-19, berbagai desain akuarium. dieksplorasi, seperti menggantung akuarium di dinding, pemasangan itu sebagai bagian dari jendela, atau bahkan menggabungkan dengan kandang burung.

Komoditas Ikan Hias Budidaya Potensial

Potensi pengembangan budidaya ikan hias di Indonesia sangat besar hal ini dapat dilihat dari beberapa hal yang mendukung, yaitu :
1. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya, termasuk jenis-jenis ikan hias asli yang dapat dieksploitasi atau dibudidayakan. Ada banyak jenis ikan hias yang tersebar di wilayah perairan Indonesia, baik di air tawar maupun di air laut.
2. Spesies Ikan Hias Air Tawar diperkirakan 400 Spesies dari total 1.100
3. Spesies di Dunia Ikan Hias air Laut diperkirakan 650 spesies dan sekitar 18 persen dari seluruh terumbu karang di dunia berada di wilayah Indonesia
4. Wilayah sebaran produksi ikan hias Indonesia di 18 Propinsi (Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua, Papua Barat)
5. Indonesia (2009 ) baru menguasai 3,12 % dari perdagangan ikan Hias dunia tertinggal dari Singapura yang mencapai 16,08 %
6. 3,12 % Ekspor Ikan Hias Singapura merupakan ikan hias asal Indonesia
7. Pangsa Pasar Ekspor Ikan Hias adalah Negara Singapura, Cina, Hongkong, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, USA dan Eropa
Saat ini budidaya ikan hias yang banyak berkembang di Indonesia adalah ikan hias air tawar. Setidaknya ada 11 komoditas yang sangat berkembang di Indonesia. Kesebelas komoditas tersebut yakni :
1. Koi


Ikan Koi memiliki keindahan corak, gerakan tubuhnya dan juga terkenal sangat jinak dengan pemiliknya. Beda ikan ini dengan ikan hias lain ialah bila ikan hias lain sangat cantik diamati dari samping, tidak demikian halnya dengan ikan Koi, keindahannya justru terletak di punggungnya.
Sentra produksinya terletak di Blitar – Jawa Timur, Sleman dan Bantun – Yogyakarta, Cianjur dan Sumedang – Jawa Barat, Kota Semarang dan Magelang – Jawa Tengah dan terakhir di Tangerang – Banten. Wilayah distribusi penjualan ikan koi pada lima provinsi tersebut yakni Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Tengah terutama Kota Semarang, Jawa Barat utamanya wilayah Cisarua – Bogor, Jakarta, Banten, Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sumatera Barat dan Kalimantan Barat.
2. Cupang

Ikan cupang adalah ikan hias yang sangat dikenal oleh masyarakat khususnya anak-anak, karena ikan tersebut selain rupanya yang cantik juga dapat merupakan tentera yang menarik bila diadu. Ikan ini juga sering disebut ikan laga dan nama latinnya adalah Betta splendens, termasuk dalam famili Anabantidae (Labirynth Fisher).
Sentra budidaya ikan cupang tersebar di wilayah Jakarta terutama Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Selain wilayah Jakarta, sentra produksi ikan cupang terdapat pula di wilayah Banten, DI Yogyakarta, Kota Kediri, Kota Semarang dan wilayah Kota Bogor. Distribusi penjualan ikan hias jenis cupang tersebar di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah terutama daerah semarang, DI Yogyakarta, Jawa Timur utama di Kota Kediri, Kabupaten Kediri, dan Surabaya, lalu terakhir terdistribusi di Kota Bogor Jawa Barat.
3. Mas Koki

Jenis ikan mas koki yang asli pada dasarnya tidaklah semenarik ikan mas koki yang kita kenal sehari hari. Ikan mas koki bentuk dasarnya tidak berbeda dengan ikan mas koki biasa. Daya tariknya hanya terletak pada warna merah menyala yang membentang dari pangkal ekor sampai leher. Ikan mas koki ternyata banyak sekali macamnya atau strainnya. Macam dan jenis ikan mas koki ini merupakan hasil rekayasa genetik dari ikan mas koki asli
Sentra budidaya ikan mas koki tersebar di Jakarta Timur, Tulung Agung – Jawa Timur, Kabupaten Magelang – Jawa Tengah dengan distribusi penjualannya di Jakarta, Surabaya dan Semarang.
4. Discus

Discus sebagai rajanya ikan air tawar menarik banyak akuaris maupun orang awam untuk memeliharanya. Selain bentuk, warna, dan coraknya yang menarik, harganya yang mahalpun menjadi salah satu daya tarik untuk memeliharanya.
Sentra produksi ikan discus tidak banyak di Indonesia. Sentra produksi ikan discus terdapat di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Ikan discus merupakan ikan komoditas ekspor. Sebagian besar komoditas discus distribusinya ke luar negeri dan Jakarta.
5. Arwana

Ikan arwana merupakan family ikan karuhun. Bentuk tubuhnya yang gagah, dan warna sisiknya yang mempesona membuat ikan ini banyak digemari orang. Apalagi banyak juga yang meyakini, ikan arwana merupakan ikan keberuntungan. Salah satu jenis ikan arwana unggulan adalah arwana super red. Harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Sentra produksi ikan arwana terdapat di Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Jakarta Timur, Jawa Tengah (Kabupaten Magelang dan Kota Semarang) dan Papua. Arwana juga termasuk ikan hias komoditas ekspor dengan harga yang cukup tinggi. Daerah distribusinya di dalam negeri mencakup wilayah Jakarta, Semarang dan Bandung.
6. Botia

Botia, didalam buku Saanin (1984) disebutkan memiliki 2 macam spesies, yaitu Botia macaracanthus dan Botia hymenphysa. Di dalam buku lain yang di tulis oleh Kottelat dkk (1993), ikan botia memiliki tiga spesies, yaitu Botia macaracanthus,Botia hymenphysa dan botia reversa. Ketiga spesies ini dibedakan salah satunya perbedaan jumlah pita hitam yang melingkar di tubuhnya. Botia macaracanthus memiliki 3 pita hitam,Botia hymenphysa mempunyai 13 – 15 pita hitam dan botia reversa memiliki 12 pita hitam. Secara taksonomi ikan hias botia masuk dalam kategori famili cobitidae
Sentra produksi ikan Botia terletak di Kota Jambi dan Kabupaten Katingan – Kalimantan Tengah. Ikan botia juga merupakan komoditas ekspor. Wilayah pemasarannya meliptui Negara Singapura, USA dan Eropa. Di dalam negeri distribusinya meliputi Jakarta dan Surabaya.
7. Tetra

Ikan Tetra terkenal cukup indah. Bermacam-macam jenis tetra yang dikenal di Indonesia seperti Green Tetra, Blue Tetra, Silver Tetra, Neon Tetra & banyak lagi yang lain. Pada tulisan ini diketengahkan jenis neon tetra yang berasal dari sungai Amazon Amerika, dan telah berkembang biak di Indonesia. Neon Tetra (Hyphessobryconnesi), ikan hias ini termasuk ke dalam kelompok ikan hias yang paling menarik. Tubuhnya berjalur merah danbiru hijau sepanjang tubuhnya dari insang sampai ekornya. Ikan hias ini mudah dipelihara, kuat dan tidak gampang sakit/mati.
Sentra produksi ikan tetra terdapat di Kota Depok dan Bogor. Wilayah pemasaran tetra saat ini lebih banyak di sekitar Jakarta dan Bogor.
8. Manfish

Ikan manfish (Angle Fish) berasal dari Amerika Selatan, tetapi telah banyak dibudidayakan di Indonesia. Ikan manfish disebut Angle Fish (Ikan Bidadari), karena bentuk dan warnanya menarik serta gerakkannya yang tenang. Secara umum budidaya ikan manfish tidak membutuhkan lahan yang luas, bahkan dapat dilakukan dalam aquarium atau paso dari tanah, sehingga tidak membutuhkan investasi besar untuk budidayanya.
Sentra produksi ikan manfish terdapat di wilayah Jakarta dan Kota Bogor. Wilayah pendistribusiannya sebagian besar di Jakarta saja.
9. Black Ghost

Ikan Black Ghost ( Afteronotus albifrons, Linneaus ) merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai peluang bisnis yang potensial. Ikan jenis ini belum banyak dikenal oleh masyarakat tetapi saat ini beberapa pengusaha ikan hias memproduksi benih sebagai komoditas lokal maupun ekspor.
" Black Ghost " berasal dari sungai Amazon, Amerika Selatan merupakan ikan pendamai, yang ukurannya dapat mencapai 50 cm, tubuhnya memanjang dan pipih dengan warna tubuh hitam. Ikan ini digolongkan kedalam ikan pisau (Knifefishes), karena secara keseluruhan bentuk tubuhnya menyerupai pisau melebar dari bagian kepala dan badan kemudian melancip dibagian perut.
Black Ghost banyak dibudidayakan di wilayah Jakarta Timur, Kota Bekasi dan Kota Bogor. Wilayah pendistribusian Black Ghost terletak di Jakarta, Bekasi dan Kota Bogor.
10. Oscar

Ikan Oscar mempunyai bentuk dan warna yang menarik. Warna badannya kehitam-hitaman dengan batikan berwarna kuning kemerah-merahan. Tidak seperti ikan hias lain, ikan oscar memerlukan perlakuan sedikit khusus pada cara perkembangbiakannya, sehingga ikan Oscar ini termasuk ikan yang mahal.
Sentra produksi ikan hias Oscar terdapat di wilayah Jakarta Timur, Bandung, Surabaya dan Jawa Tengah. Wilayah distribusinya sebagian besar tersebar di Jakarta, Surabaya, Bandung dan Jawa Tengah itu sendiri.
11. Komet

Ikan komet merupakan ikan yang cukup rentan penyakit hal ini disebabkan karena kondisi air pada tempat pemeliharaan ikan komet cepat menjadi kotor disebabkan oleh hasil buangan dari ikan komet yang banyak (kotoran). Komet (carassius auratus-auratus) adalah jenis ikan air tawar yang hidup si perairan dangkal yang airnya mengalir tenang dan berudara sejuk. Ikan ini digemari masyarakat karena keindahan warna, gerak-gerik, dan bentuk tubuhnya yang unik. Berbeda dengan ikan hias lainnya, komet termasuk ikan ikan hias sepanjang masa.
Sentra produksi Komet sentra produksinya terdapat di kabupaten Magelang, Kota Semarang, dan Kota Bogor. Sementara wilayah distribusinya tersebar di Jakarta, Semarang, Surabaya dan Bogor.
Sebenarnya masih banyak lagi jenis-jenis ikan hias yang telah berhasil dibudidayakan namun yang perkembangannya cukup baik dan telah memasyarakat adalah sebelas komoditas tersebut di atas. Dengan riset dan penelitian yang dilakukan tentunya akan banyak lagi ikan hias yang berpotensi untuk dikembangkan dan memiliki nilai jual baik di dalam negeri maupun di pasaran ekspor.